Wates- Rutan Kelas IIB Wates terus berinovasi dalam bidang pembinaan kemandirian dan peningkatan kualitas SDM, kali ini masih dalam hal produksi barang kerajinan tangan yang di ekspor ke Luar Negri yaitu Wig. Hari Sabtu (02/10) Warga Binaan Rutan Kelas IIB Wates kembali menerima pelatihan Knitting rambut palsu (Wig) dari PT. Sung Chang Indonesia.
Sebelumnya dalam bidang ini para WBP telah mendapatkan bimbingan kerja dalam pengolahan wig untuk di keriting butterfly. Sebagai upaya peningkatan keterampilan, dalam kegaiatan pelatihan yang dihadiri langsung oleh Kepala Personalia PT. Sung Chang Indonesia, Ana Rahmiyati bersama 2 orang karyawan, memberikan pelatihan pada Petugas Bimbingan Kemandirian dan Para WBP terkait proses Knitting rambut palsu (wig) yang mana cara pengolahannya lebih rumit dari pada pengolahan wig yang sebelumnya (pengeritingan Butterfly). Untuk knitting rambut ini memerlukan ketelitian yang ekstra dalam perangkaiannya karena harus menyusun helai demi helai rambut kedalam lubang lubang kecil yang ada. Namun dengan semangat dan keaktifan para WBP, sedikit demi sedikit wig dapat tersusun.
Tidak hanya sekedar materi saja, masing masing WBP diberikan kesempatan untuk mencoba merangkai helai demi helai rambut palsu tersebut seperti yang telah dipraktekkan oleh salah satu karyawan PT. Sung Chang Indonesia. Salah satu WBP mengaku awalnya merasa kesulitan dalam memahami cara perangkaiannya. Namun setelah dipraktekkan terus menerus ia mengaku sedikit demi sedikit dapat memahami cara merangkainya. " Awalnya saya bingung cara merangkainya, rumit sekali. Tapi setelah saya coba saya jadi lumayan paham caranya. Ternyata tidak serumit saat melihat dan saya pikir saya akan lihai jika sudah terbiasa." Ujar Salah satu WBP.
Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Sri Marwiyah menuturkan kegiatan produksi Wig dengan jenis Knitting mulai dilaksanakan pada hari ini dan akan terus berjalan kedepannya.
“Dengan bekerja sama dengan Sung Chang kami ingin memberikan peningkatan keterampilan kepada para WBP. Sebelumnya mereka sudah lancar mengolah wig keriting butterfly namun tidak stagnan di pengeritingan saja kita tingkatkan level pembuatan wig dengan Knitting. Memang prosesnya sangat rumit, namun beberapa Warga Binaan sudah dapat mempraktekan secara langsung dan sudah lumayan bagus. Untuk kedepannya kita akan terus memproduksi wig dengan cara knitting ini. Diharapkan kegiatan Knitting ini akan menambah keterampilan kerja WBP dalam bidang pengolahan wig dan nantinya berguna bagi WBP yang telah selesai menjalani masa pidanannya dan kembali berbaur dengan masyarakat.” jelas Kasubsi Yantah
Untuk bahan baku rambut sintetis, alat alat dan media knitting nantinya akan di sediakan oleh PT. Sung Chang Indonesia. Knitting rambut yang telah selesai akan kembali disetorkan kepada PT. Sung Chang Indonesia untuk proses lebih lanjut. Wig yang diproduksi akan di ekspor ke luar negeri oleh PT. Sung Chang Indonesia setelah dilakukan finishing. Wig tersebut cukup dimiati pasar luar negeri terutama pasar Eropa, Amerika dan Jepang.
Untuk diketahui sebelumnya WBP Rutan Wates telah melaksanakan Pengolahan Wig keriting Butterfly yang selama masa pandemi ini masih terus berjalan bahkan selalu mengalami peningkatan produksi. Setiap harinya WBP dapat mengahsilkan kurang lebih 100 buah wig keriting butterfly namun mengalami peningkatan cukup tajam menjadi 500 buah wig per harinya.
