Wates- Sebanyak 5 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara ( Rutan ) Kelas IIB Wates menjalani Asimilasi di rumah. Hal tersebut merupakan tindak lanjut Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (Permenkumham) Nomor 32 Tahun 2020 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat bagi Narapidana dan Anak dalam rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran COVID-19. Senin (08/03/2021).
Kepala Subsie Pelayanan Tahanan, Sri Marwiyah telah memberikan pengarahan kepada WBP yang mendapat asimilasi pada sidang TPP yang di laksanakan sebelumnya bersama dengan petugas Bapas Yogyakarta yang di tugaskan di Rutan Wates. Beliau memberikan penegasan kepada WBP agar tidak berulah apapun ketika mendapat asimilasi rumah, tetap melaksanakan protokol kesehatan, mematuhi tata tertib dari Bapas dan rutin lapor ke Bapas Setempat. WBP yang menjalani asimilasi wajib melaporkan kepada Petugas Pembimbing Kemasyarakatan (PK) secara rutin dan tetap berada di rumah. Jika aturan tersebut dilanggar, maka dengan pertimbangan dari Pembimbing Kemasyarakatan, asimilasi bisa dicabut.
Untuk mendapatkan asimilasi Covid-19 tentunya WBP harus memenuhi persyaratan sesuai Permen No.32 Tahun 2020 diantaranya berkelakuan baik, dan telah menjalani separuh masa pidana serta aktif mengikuti program pembinaan di dalam Rutan dan tidak Residivis.
Saryanto, salah satu WBP yang mendapatkan Asimilasi di rumah menyampaikan kepada Tim Humas bahwasannya ia sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk asimilasi di rumah. Ia mengaku bahwa ia sangat menyesali kesalahan yang telah diperbuatnya dan sadar bahwa melakukan pelanggaran hukum sangat merugikan dirinya, orang lain bahkan keluarga sendiri. Namun disisi lain ia merasa senang karena selama di Rutan Wates ia mendapatkan bimbingan kerja dalam bidang pembuatan wig sehingga saat keluar ia mempunyai keahlian baru dan setelah selesai menjalani asimilasi berencana akan melamar pekerjaan di Pabrik Wig “Saya salah satu WBP Rutan Wates yang mendapatkan program asimilasi dirumah mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak ibu petugas atas bimbingannya selama ini. Segala bentuk pelayanan di Rutan Wates menurut saya sudah sangat baik dan tidak dipungut biaya apapun.Saya sangat bersyukur bisa ikut asimilasi dirumah dan saya juga berterima kasih sekali karena selama di dalam Rutan saya mendapatkan bimbingan kerja pembuatan Wig. Sebelumnya ini saya memang menganggur namun dengan keterampilan dari pelatihan selama di Rutan Wates saya akan mencoba bekerja di Pabrik Wig Kulon Progo. ” Ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan kegiatan penyerahan premi hasil dari kegiatan bimbingan kerja WBP oleh Kasubsi Pelayanan Tahanan kepada Keluarga WBP yang di asimilasikan.
