Wates- Sebagai wujud pemberdayaan terhadap Warga Binaan agar memiliki keterampilan dan keahlian sebagai bekal kembali ke masyarakat, Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Wates telah memperluas kerjasamanya dengan berbagai pihak. Selama ini Warga Binaan telah diberikan berbagai macam keterampilan di dalam rutan seperti menjahit, pertukangan, cukur rambut dan pertanian. Butuh lebih dari keterampilan untuk bisa bertahan di dunia kerja, apalagi di tengah pandemi saat ini, persaingan menjadi lebih kompetitif.
Selain kegiatan pembuatan kusen dan penjualan sapu yang telah dilaksanakan setiap minggunya, Para WBP juga mengolah Wig. Setelah Perjanjian Kerjasama telah ditandatangani pada 28 Desember 2020 lalu dengan PT. Sung Chang Indonesia kini warga binaan telah aktif mengolah wig setiap harinya.
Kegiatan pengolahan Wig dilaksanakan setiap hari oleh Warga Binaan pada jam pagi dan siang setelah sholat dzuhur berjamaah. Perlu diketahui untuk bahan bahan rambut palsu (Wig) diberikan langsung oleh PT. Sung Chang Indonesia dalam bentuk rambut sintetis yang belum dianyam, yang kemudian akan dikeriting butterfly (jenis pengeritingan) oleh Warga Binaan. Setelah wig tersebut selesai dikeriting maka pihak PT. Sung Chang Indonesia akan mengambil hasil keritingan tersebut. Setiap harinya WBP dapat mengahsilkan kurang lebih 100 buah wig keriting butterfly. Wig hasil karya Warga Binaan tersebut akan di ekspor ke luar negeri oleh PT. Sung Chang Indonesia setelah dilakukan finishing berhubung Rambut palsu (wig) produksi PT Sung Chang Indonesia Kulonprogo cukup dimiati pasar luar negeri terutama pasar Eropa, Amerika dan Jepang.
Dari bimbingan kerja ini, selain mendapatkan keterampilan para WBP juga mendapatkan Upah/Premi yang diberikan setelah penyetoran hasil wig yang telah dikeriting. Premi ini diberikan baik kepada WBP yang bersangkutan secara cashless (BRIZZI) atau Keluarga dari WBP.
Kepala Rutan Wates, Deny Fajariyanto, memberikan apresiasi dan dukungannya kepada para WBP yang rajin dalam pengolahan WIG. "Kegiatan ini tentunya memberikan semangat di tengah pandemi Covid-19 warga binaan masih tetap produktif, kemampuan kreativitas warga binaan agar di inventarisir dan dikelola dengan baik dan tepat guna," pungkasnya.
Diharapkan dengan kerjasama ini memberikan motivasi kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan memeberikan tambahan keterampilan kerja agar nantinya berguna bagi WBP yang telah selesai menjalani masa pidanannya dan kembali berbaur dengan masyarakat. Selain itu Rutan Wates juga akan terus mengembangkan mitra kerjasama untuk memberikan banyak keterampilan kepada WBP.