WATES- Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Wates melaksanakan pengajian dan pelepasan Purna Tugas Pegawai atas nama Bapak Pujiyanto. Rabu (31/08)
Pengajian ini dihadiri oleh Kepala Rutan Wates, Bapak Deny Fajariyanto beserta Pejabat Struktural, Petugas Rutan Wates, Dharma Wanita Rutan Wates serta Warga Binaan Pemasyarakatan.
Kegiatan diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al-Quran oleh Warga Binaan, dilanjutkan dengan Sambutan dari Karutan dan Bapak Pujiyanto.
Dalam sambutanya, Karutan menyampaikan bahwa Kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan Bapak Pujiyanto karena pernah menjadi bagian dari Rutan Wates dan telah mengabdi di Kemenkumham selama 35 Tahun 7 bulan serta senantiasa memberikan yang terbaik untuk Rutan Wates.
Seorang PNS yang telah mencapai purna tugas artinya pegawai tersebut telah sukses dengan nilai baik dan mengabdi sampai batas kedinasan yang ditentukan. Tentunya hal tersebut merupakan sebuah prestasi dan kebanggan baik untuk keluarga, instansi, maupun rekan sejawat.
“Pensiun bukan berarti melepaskan tanggung jawab. Namun hanya mengubah bentuk tanggung jawab ke bidang yang lain atau kembali ke Masyarakat. Terima kasih Bapak Pujiyanto atas dedikasi dan kerja keras serta pengabdian yang diberikan selama ini. Begitu Banyak pengalaman yang kami dapatkan dari Bapak selama Bapak menjalankan tugas di Rutan Kelas IIB Wates”.ungkap Karutan.
Pada kesempatan tersebut Bapak Pujiyanto juga mengucapkan terima kasih atas bimbingan, arahan, bantuan, perhatian serta kerja sama dari para pimpinan dan rekan-rekan. Beliau menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pegawai apabila selama kebersamaan beliau banyak melakukan kesalahan.
Kegiatan pengajian tersebut dilanjutkan dengan pemberian ceramah singkat dari drs. H. Sumiran yang merupakan Pensiunan kemenag yang didengarkan oleh Seluruh pegawai dan WBP.
Di penghujung acara, Bapak Pamadi nampak begitu haru saat menerima ungkapan cinta dan terima kasih yang direfleksikan dalam bentuk cinderamata. Kesempatan ini tidak disia-siakan untuk berfoto bersama, keceriaan pun mewarnai seolah menutup kabut kesedihan yang sempat terbesit di awal acara.