Wates – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Wates menerima kunjungan dari Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam rangka pengecekan dan penilaian atas pelaksanaan pengelolaan barang dan jasa di Rutan Kelas IIB Wates, Senin (14/10). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memastikan penggunaan anggaran negara tepat sasaran, transparan, dan akuntabel di lingkungan Kemenkumham DIY.
Tim Monev ini dipimpin oleh M. Nurman Hidayat selaku ketua tim dan disambut langsung oleh Kepala Rutan Wates, R Gatot Suariyoko, beserta jajaran pejabat struktural. Dalam sambutannya, Kepala Rutan Wates menyatakan komitmennya dalam memastikan seluruh proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan rutan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Proses pengelolaan barang dan jasa di Rutan Wates selalu dilakukan secara profesional dan transparan, demi memastikan bahwa seluruh kebutuhan operasional terpenuhi dengan baik tanpa menyimpang dari aturan," ujar Gatot.
Tim Monev kemudian melakukan inspeksi langsung terhadap berbagai aspek terkait pengelolaan barang dan jasa, mulai dari proses pengadaan, pencatatan inventaris, hingga penggunaan barang untuk keperluan operasional. Mereka juga memberikan sejumlah masukan untuk peningkatan tata kelola yang lebih baik.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Tim Monev juga memberikan pembekalan kepada jajaran Rutan Wates terkait pentingnya pengelolaan barang dan jasa yang sesuai dengan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, terutama dalam penggunaan anggaran negara.
"Kegiatan monitoring dan evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa semua lini pelayanan di Rutan Wates berjalan dengan baik, terutama dalam hal pengelolaan barang dan jasa. Kami mengapresiasi Rutan Wates atas upayanya dalam menjaga profesionalisme dalam pengelolaan anggaran," ujar M. Nurman Hidayat.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pengelolaan barang dan jasa di Rutan Wates, sekaligus menjadi contoh bagi satuan kerja lain dalam menjaga tata kelola yang baik.