Wates – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Wates terus menunjukkan kreativitas dan produktivitasnya dengan mengembangkan keterampilan menganyam serat alam dari daun pandan laut. Program ini tidak hanya menjadi sarana pembinaan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi mereka setelah bebas nanti.
Dalam pelaksanaannya, Rutan Wates menjalin kerja sama dengan Murakabi Craft, yang berperan sebagai penyedia bahan baku utama. Murakabi Craft memasok daun pandan laut dalam bentuk tampar atau tali siap anyam, sehingga para WBP dapat langsung mengolahnya menjadi berbagai produk kreatif. Berbagai produk berbahan dasar anyaman pandan laut yang dihasilkan berupa tas, karpet, dan keranjang.
Kepala Rutan Wates, R Gatot Suariyoko, menyatakan bahwa program ini memberikan dampak positif bagi WBP, baik dalam keterampilan maupun mental mereka. "Kami ingin WBP memiliki keterampilan yang bisa mereka manfaatkan setelah bebas nanti. Dengan kerja sama ini, mereka tidak hanya belajar, tetapi juga bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai," ujar Gatot.
Sementara itu, pihak Murakabi Craft menyambut baik kolaborasi ini dan berharap produk anyaman dari Rutan Wates dapat berkembang lebih luas.
"Kami memastikan bahan baku selalu tersedia dan memberikan pelatihan agar kualitas produk tetap terjaga. Dengan sinergi ini, kami berharap anyaman dari Rutan Wates bisa dikenal lebih luas dan menjadi produk unggulan," ujar perwakilan Murakabi Craft.
Dengan adanya program ini, para WBP kini memiliki kesempatan untuk berkarya dan mempersiapkan diri menghadapi kehidupan setelah bebas. Anyaman pandan laut hasil karya mereka diharapkan dapat bersaing di pasar dan membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
"Di balik jeruji, harapan tetap tumbuh dalam setiap helai anyaman."